Interaksi Sosial (Rembug Anak Sosiologi REAKSI#1)
Penulis : Pramudito Tunggal Moeliono
Terdapat dua dimensi yang berbeda dalam pembahasan mengenai manusia secara keseluruhan. Bagaimana manusia hidup? Dapat dijawab menggunakan agama dan norma yang disepakati, tetapi jika pertanyaannya adalah “Bagaimana selama ini manusia hidup?” Pertanyaan singkat yang memiliki jawaban lima belas atau lebih rak buku Sejarah, antropologi, sosiologi, filsafat, ekonomi dan lainnya. Jawaban yang seharusnya memang memerlukan waktu dan sarana yang lebih besar. Dari segala sektor kehidupan dan bidang keilmuan yang mempelajarinya, tidak dapat tidak kita hanya menjelaskan satu sisinya saja. Harus dan memang tidak bisa dihindari korelasi antar sektor kehidupan dan keilmuannya. Lalu sosiologi hadir sebagai penengah, mempelajari bagaimana kemajuan, kemunduran dan kompleksitas yang lain terjadi di masyarakat disebabkan oleh masyarakat itu sendiri. Sosiologi mencari tahu latar belakang suatu gelaja sosial dan menganalisisnya. Dari segala kompleksitas yang dilakukan manusia menggunakan sudut pandang , ada satu benang merah yang jika disimpulkan adalah interaksi sosial.
Tetapi apakah interaksi sosial itu? Singkatnya, Interaksi sosial adalah suatu Tindakan yang dilakukan oleh satu individu terhadap individu yang lain. Apakah itu suatu tindakan fisik dan tidak. Terdapat beberapa dimensi dan tokoh yang harus ada sebagai variable dan syarat tindakan sosial dapat terbentuk. Lalu dalam studi kasusnya memiliki kompleksitas sendiri-sendiri, tetapi mari kita kaji syarat dasarnya saja. Tindakan sosial terbentuk karena ada ruang dan waktu tertentu yang mana melibatkan dua orang atau lebih. Oleh karena itu sering kita dengar bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar individu-individu, individu-kelompok dan kelompok-kelompok. Interaksi sosial adalah semua hal yang menjadi verb(Secara linguistik) yang melibatkan subject dan object. Mau seperti apapun latar yang ada, jika memenuhi syarat terkait maka dapat disebut tindakan sosial. Lalu bagaimana dengan seseorang yang hanya sekedar memikirkan atau membicarakan orang lain melalui pihak ketiga? Tetap saja adalah tindakan sosial, karena dalam latar terkait melibatkan orang lain.
Lalu apa pentingnya? Tindakan sosial adalah suatu ide yang berfungsi sebagai alat analisis dalam mempelajari manusia secara keseluruhan. Tindakan sosial dapat berupa apapun. Dan manusia dapat berubah-ubah dalam jangka waktu tertentu sebagian besar dikarenakan faktor sosial. Sebagai contoh suatu interaksi sosial adalah perilaku antar anggota suatu kelompok tertentu yang memiliki ciri khas diantara kelompok lain. Dalam konteks antropologi, hal ini juga salah satu elemen budaya, di samping kebiasaan, kepercayaan etc. Dengan mengetahui apa itu interaksi sosial kita dapat menganalisis secara ilmiah suatu peristiwa terjadi, yang mana di dalamnya ada manusia, kelompok sosial dan kompleksitasnya.
Dalam konteks kecil, tahap pembentukan pribadi seseorang. Dengan catatan modal sosial dan latar tempat seseorang itu hidup, interaksi sosial memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk kepribadian. Hal ini dapat menjadi suatu tesis bahwa kepribadian seseorang dapat terbentuk bukan hanya secara genetik, melainkan juga karena faktor sosial. Bayangkan jika ada dua orang mahasiswa sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memiliki gaya hidup yang sederhana dan mewah. Mereka memiliki modal sosial dan material yang let’s say berlebih. Karena salah satu diantara mereka sering berbaur dan mengerti bagaimana kehidupan seorang/kelompok mahasiswa yang memiliki gaya hidup sederhana, mungkin saja dia akan menerima perspektif baru bagaimana orang lain hidup sehingga dia terpengaruh. Sedangkan mahasiswa yang satu jarang bergaul dengan kelas subordinat, bahkan hanya bergaul dengan seorang/kelompok mahasiswa yang memiliki gaya hidup yang suka bermewah-mewahan juga. Tidak dapat dipukul rata bahwa proses bersosial setiap orang memiliki dampak yang sama, akan tetapi secara faktual, hal itu exist. Bukti lain yang dapat mendukung statement ini adalah dalam bentuk kelompok. Kelompok mahasiswa tertentu biasanya memiliki ciri khas yang berbeda. Contohnya ketika seorang mahasiswa memutuskan untuk bergabung ke kelompok mahasiswa tertentu. Kemungkinan besar dia akan lebih kritis, lebih peduli terhadap lingkungan, lebih sering baca buku, lebih, lebih, dan lebih… hal ini lumrah di masyarakat luas.
Salah satu contoh makro yang cukup sering kita lihat di masyarakat adalah “bagaimana kelompok radikal terbentuk?”, dalam studi kasusnya, komunis tercipta karena ketidakpuasan pada struktur masyarakat kapitalis dengan bukti-bukti ketidakadilan dalam kegiatan ekonomi, yang mana memberikan dampak struktural terhadap masyarakat pekerja atau mereka yang berprofesi sebagai pekerja “blue collar.” Dari ketidakpuasan itu terlahir pertentangan antar kelas. Sehingga(Dalam konteks Sejarah pada masa awal-awal revolusi industri) masyarakat terpolarisasi menjadi dua kelompok, yaitu masyarakat bourjuis dan proletary.
Dalam polemiknya, menyangkut politik, kepemilikan kekuasaan di ruang publik didukung oleh indicator-indikator tertentu. Indikator-indikator tersebut adalah latar geografis dan manusianya. Di dalam manusia itu terlibat kebudayaan, politik dan lain sebagainya. Dalam konteks Sejarah masyarakat industry adalah mereka yang memiliki modal. Walaupun jumlah mereka sedikit, tetapi mereka memiliki modal, sedangkan proletary tidak. Dalam perkembangannya lahirlah serikat buruh yang mewadahi masyarakat pekerja sehingga tercipta kekuasaan yang dapat melawan para pemilik modal. Selain masyarakat industri, secara ekonomi global juga dapat dianalisis menggunakan interaksi sosial. Katakanlah indonesia memiliki kerja sama dengan china di sektor ekonomi, maka akan ada kemungkinan perekonomian di dua negara itu akan meningkat, terjadinya imigrasi dan pertukaran pekerja asing juga akan terjadi. Masyarakat imigran akan berbaur dengan pribumi, mereka membawa hal, ide dan kebudayaan baru sehingga mempengaruhi masyarakat native. Dalam bahasa akademik disebut akulturasi, asimilasi, atau segresi.
Media sekarang ini menjadi salah satu sarana interaksi sosial yang sangat masif dalam pengaruhnya terhadap masyarakat. Pengaruh itu terjadi karena intensitas dan luas cakupan hal yang disebarkan di media. Media satu arah atau dua arah sama-sama memiliki pengaruh yang masif. Platform media sering dijadilan pelabelan di masyarakat. Satu platform yang saat ini memimpin trend yang ada di masyarakat, ‘Tiktok’, dia membawa hal dari sabang ke merauke sehingga jika kita pergi ke merauke mungkin akan menemui hal-hal yang kita temui di sabang. Hal ini yang menyebabkan masyarakat itu kaya, mereka membentuk kelompok dan dari kelompok itu, mereka terhimpun dalam kelompok lebih besar. Oleh karena itu, sosiologi adalah ilmu yang sangat luas, tidak cukup dalam kesempatan ini untuk bahkan memahami definisi ‘interaksi sosial’ apalagi ‘sosiologi’.
Note : Pendefinisian antara interaksi sosial dengan tindakan sosial