Rembug Anak Sosiologi (REAKSI#2)

REAKSI#2
Yogyakarta, 25 September 2023 - Laboratorium Sosiologi (Labsos) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, telah menyelenggarakan program kegiatan rutin "REAKSI II" atau Rembug Anak Sosiologi II. Program ini merupakan program dari divisi R&DD, yang secara rutin dilaksanakan selama dua minggu sekali. Kegiatan "REAKSI II" kali ini diselenggarakan di Selasar Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, pada tanggal 25 September 2023. REAKSI ini merupakan kegiatan berdiskusi dan dibuka secara umum sehingga semua orang bisa bergabung di dalam kegiatan ini. Selain itu, kegiatan reaksi ini menggagas topik-topik di sekitar kita, lalu akan dipantik dan diulas oleh salah anggota Laboratorium Sosiologi sendiri. Sehingga pada forum tersebut, mengajak audiens dalam tanggap merespon isu atau fenomena yang diangkat dalam diskusi tersebut serta memunculkan ide-ide sosiologi dalam benak audiens.
Dalam ruang diskusi pada kali ini, digagas oleh divisi CED yang mengangkat tema lingkungan mengenai "Jogja Darurat Sampah, TPST Piyungan Ditutup". Secara garis besar topik sampah memang tidak pernah habis dibahas, pasalnya sampai saat ini hampir semua negara memiliki masalah tersebut khususnya negara berkembang dan sebagainya. Permasalahan sampah di Indonesia sudah menjadi masalah serius yang dihadapi masyarakat sehari harinya. Salah satu TPST yang bermasalah ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan. Permasalahan ini memanas akibat ditutupnya TPST Piyungan tersebut. Penyebab ditutupnya TPST tersebut karena lahan mengalami overcapacity dan dilansir dari Pemda DIY pada Mei lalu, hal ini terjadi karena volume rata-rata sampah masuk adalah 700 ton perhari. Overcapacity tersebut karena TPST Piyungan menampung berbagai bentuk sampah organik maupun sampah non-organik yang berasal dari tiga wilayah di DIY, yakni Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta.
Pengelolaan TPST yang kurang maksimal menjadikan banyak dampak baik secara lingkungan sekitarnya maupun mengganggu kenyamanan masyarakat di sekitarnya. Sebenarnya banyak solusi-solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi masalah mengenai sampah tersebut. Penanggulangan banyak dilakukan oleh pemerintah, ataupun komunitas seperti mengaktifkan bank sampah, ataupun dimulai dengan kesadaran diri sendiri.
Kegiatan ini dilakukan dengan penyampaian materi dari pemantik dan pengulas, lalu dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama. Banyak opini-opini pro maupun kontra dalam forum diskusi tersebut. Berdiskusi mengenai kesadaran masyarakat, penyebab sampah yang menumpuk, solusi-solusi untuk permasalahan tersebut, keefektifan peran pemerintah dalam hal tersebut, dan banyak lagi yang dibahas. Penutupan pada kegiatan reaksi II diakhiri dengan sesi foto bersama para audiens dan direktur Labsos sendiri.
Pada kegiatan reaksi II kali ini diharapkan meningkatkan daya pikir dan memperluas pengetahuan peserta dalam forum tersebut. Selain itu, menyadarkan kita tentang masalah sampah yang semakin kompleks dan sebagai generasi muda dapat membangun gagasan-gagasan baru terkait masalah lingkungan sendiri terkhusus sampah yang kian membludak.