Sosiolog Taken for Granted ?

Senin (2/9) 2019 di ruang 301 Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, prodi sosiologi menyambut mahasiswa prodi sosiologi dengan tema "Kurikulum prodi sosiologi menyambut tantangan masa depan".

Sebanyak 82 Mahasiswa baru 2019 mengikuti sosialisasi pembelajaran yang dipandu oleh sekprodi Dr. Napsiah, membuka acara dengan cara membacakan ikrar yang menyatakan bahwa bangga menjadi mahasiswa sosiologi dan akan berprestasi baik di bidang akademik dan non akademik agar prodi Sosiologi semakin jaya dengan kehadiran mahasiswa sosiologi 2019.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang kurikulum KKNI yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Achmad Zainal Arifin, Ph.D. selaku Kaprodi Sosiologi melakukan brainstroming untuk mencari definisi sosiologi. Setelah mendapatkan respons beragam pendapat tentang definisi sosiologi, Zainal memutarkan video singkat dengan durasi 2 menit tentang sosiologi.

Achmad Zainal Arifin menyampaikan bahwa Kurikulum KKNI yang mengarah ke internasional, maka mahasiswa diminta untuk memperkuat Bahasa Inggris dengan berbagai seperti di youtobe. Selanjutnya Zainal mengatakan bahwa Sosiologi memiliki kajian yang luas sehingga bisa diintegrasikan dan diinterkoneksikan dengan berbagai disiplin ilmu seperti, perikanan akan menjadi kajian sosiologi apabila industri perikanan akan mempengaruhi perilaku masyarakat. Demikian halnya dengan kajian-kajian seperti di kedokteran, di bidang keagamaan dan masih banyak lagi realitas di masyarakat yang dapat dikaji oleh sosiolog.

Hanya saja kelemahan kita adalah taken for granted. Inilah tugas sosiologi harus memiliki daya kritis dengan cara alasan yang ilmiah. Inilah bedanya masyarakat barat dengan masyarakat timur. Kalau orang timur selalu akan bersama sedangkan kalau di barat mereka akan bicara tentang individu. Dari segi nilai yang individual dan kolektif inilah yang paling dasar pembedaannya. Oleh sebab itu, kita harus kritis dalam melihat sebuah realitas. Kalau Anda kritis maka Anda akan mengubah Anda sendiri.

Sehubungan dengan itu, mempelajari Sosiologi maka sekligus Anda mampu melihat diri Anda sendiri dan menempatkan diri di masyarakat. Dengan demikian, sosiologi menjadi alat, karena saat mengetahui sosiologi maka bisa diterapkan di masyarakat. Dengan demikian, maka bila Anda yang bukan berasal dari sosiologi di sekolah tingkat atas, maka tidak perlu kawatir masuk sosiologi, karena sosiologi bisa mengintegrasikan ke berbagai disiplin, sehingga sosiologi semakin kaya dalam bidang kajian ilmiah. Dengan demikian, membaca menjadi media untuk mengupdate informasi yang pada akhirnya bisa menguasai penerapan teori sosiologi yang jauh lebih mapan. Kurikulum KKNI Sosiologi mampu mengantarkan Anda untuk melihat realitas di masyarakat yang selalu berubah sesuai dengan eranya. (Napsiah)