Pemuda Berdaya dengan Wirausaha, Kuliah Lapangan di Yayasan Santripreneur Indonesia

“Silakan dipilih: bersabar karena keadaan atau bersyukur karenanya?” tanya Mas Arif, koordinator teknis Yayasan Santripreneur Indonesia ketika memberikan sambutan dan sharing session dalam acara kunjungan mahasiswa sosiologi angkatan 2020 pada hari Rabu, 24 Mei 2023.

Kunjungan ke Yayasan Santripreneur Indonesia merupakan kuliah lapangan dari mata kuliah Sosiologi Kebudayaan untuk belajar aspek-aspek kultur kewirausahaan anak muda dengan latar belakang santri. Acara kunjungan ke kantor Yayasan Santripreneur Indonesia yang bertempat di Giwangan ini yang didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah yaitu B.J. Sujibto.

Seperti sampaikan Pak Bje, kunjungan ini dilakukan agar mahasiswa dapat belajar dan mengetahui tentang cara kerja, etos dan kultur wirausaha di Santripreneur dan proses pembuatan produk santripreneur. Agenda kunjungan diawali dengan pembukaan oleh Bapak Bje sebagai dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Kebudayaan. Kemudian dilanjutkan sambutan dari bendahara Yayasan Santripreneur dan penyampaian materi atau sharing session tentang Santripreneur oleh Mas Arif selaku Ketua Yayasan Santripreneur Indonesia. Beberapa hal yang disampaikan saat sharing session yaitu terkait seluk beluk santripreneur, struktur kepengurusan, kegiatan, dan capaian Yayasan Santripreneur Indonesia.

Mahasiswa dengan antusias memperhatikan poin-poin yang disampaikan oleh tim Santripreneur dan kemudian berlanjut dalam sesi tanya jawab. Setelah acara sharing session, mahasiswa diperlihatkan video proses pembuatan produk dari santripreneur. Tak hanya itu, mahasiswa pun diperkenankan untuk melihat proses pembuatan produk makanan kaleng dari Yayasan Santripreneur Indonesia. Diakhir sesi, acara kunjungan ini ditutup dengan foto bersama kemudian ramah tamah bersama. Sehingga, melalui kegiatan kunjungan ini, mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat untuk ke depan.

“Bersyukur dengan keadaan adalah etos kami. Kami memilih bersyukur menjadi kaya daripada bersabar karena miskin,” tukas Mas Arif di sela-sela kunjungan kami (Alin).