Program Studi Sosiologi Menuju Internasionalisasi

Jumat (23/8) 2019 Prodi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga melaksanakan kegiatan workshop dan review kurikulum di Ruang Sidang Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara tersebut dihadiri oleh segenap pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Ketua International Office, Dosen Prodi Sosiologi, Alumni Sosiologi, Pengguna Alumni dan Mahasiswa serta narasumber Dr. Falikul Isbah, G.D.Soc., M.A., Dosen UGM yang berpengalaman mendirikan kelas internasional di UGM.

Dalam pembukaannya Dr. Mochamad Sodik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga mengatakan bahwa Prodi Sosiologi potensial menjadi prodi yang bertaraf Internasional, hal ini terlihat dari sebagian dosen lulusan dari universitas luar negeri yang terkemuka. Selain itu Prodi Sosiologi dalam banyak hal menjadi pionir di fakultas ini karena mendapat akreditasi BAN PT A pertama kali di FISHUM. Selain itu juga telah mendaftar untuk mendapatkan sertifikasi AUN QA yang Insya Allah akan divisitasi pada tahun 2020 nanti.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Bidang Akademik Dr. Erika Setyanti Kusumaputri bahwa menjadi penting untuk melakukan review kurikulum mengingat Prodi Sosiologi telah melaksanakan kurikulum KKNI sejak tahun 2016 yang lalu. Terselenggaranya kegiatan ini akan memperoleh masukan baik dari alumni dan pengguna lulusan guna mendukung kemajuan Prodi Sosiologi agar lebih unggul.

Acara tersebut dikemas menjadi dua bagian. Pada bagian awal acara difokuskan pada Review kurikulum KKNI. Pada bagian ini, Kaprodi Sosiologi Achmad Zainal Arifin, Ph.D., mengatakan bahwa agenda ini dilakukan untuk menjaring kerjasama dengan pengguna dan alumni sekaligus mendengarkan pandangan tentang kurikulum Prodi Sosiologi terlebih lagi dalam waktu yang singkat prodi ini akan merespon program UIN Sunan Kalijaga menjadi world class university dengan cara membentuk kelas internasional.

Pada bagian awal acara ini, dipandu oleh Dr. Napsiah yang dimulai dengan memberikan gambaran umum tentang kurikulum KKNI dan pemetaan keahlian Dosen Prodi Sosiologi. Dalam paparannya Dr. Napsiah menyampaikan garis besar kurikulum KKNI sebagai berikut:
Salah satu Visi Prodi Sosiologi adalah unggul dan terkemuka dalam pemanduan dan pengembangan keislaman dan keilmuan bagi peradaban. Sedangkan salah satu Misi Prodi Sosiologi adalah memadukan dan mengembangkan studi keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan dalam pendidikan dan pengajaran. Sementara salah satu tujuan menghasilkan sarjana yang mempunyai kemampuan akademis dan profesional yang integratif-interkonektif yang terimplementasi dalam Kurikulum KKNI.

Pada Kurikulum KKNI yang menjadi acuannya adalah learning outcame yang dapat diukur dari 4 kriteria yaitu sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan. Karena itu, akan mengantarkan ke profil mahasiswa menjadi praktisi dan akademisi.

Disampaikan juga bahwa sejauh ini Prodi Sosiologi telah melakukan pemetaan bidang keahlian dosen seperti Sosiologi Agama, : Acmad Zainal Arifin, Ph.D., Dr. Yayan Suryana, Drs. Masdjuri, M.Si. Sosiologi Politik: Dr. Phil. Norma Permata, MA. Acamad Uzer, Ph.D., Dr. Astri Hanjarwati, MA., Dr. Napsiah, UI Ardaninggar Luhtitianti, MA. Sosiologi Ekonomi: Dr. Sulistyaningsih, Dr. Muryanti. Sosiologi Teknologi dan Budaya Populer: Ambar Sari Dewi, Ph. D., Agus Saputro, M.Si.

Setelah pemaparan tersebut acara dilanjutkan diskusi dengan alumni, pengguna alumni, mahasiswa dan dosen. Hasil diskusi tersebut dicatat dan dijadikan pertimbangan dalam pelaksanaan kurikulum KKNI.

Pada bagian dua acara ini dilanjutkan dengan menghadirkan narasumber Dr. Falikul Isbah, G.D.Soc., M.A yang dipandu oleh Ambar Sari Dewi, Ph.D (candidat). Dalam pemaparannya, narasumber membagi pengalaman membuka kelas internasional di UGM. Menurutnya kelas internasional di UGM telah mapan karena dibentuk dari universitas, sedangkan di fakultas menyiapkan salah satu mata kuliah pilihan yang akan diambil oleh mahasiswa asing. Mata kuliah tersebut ditawarkan juga kepada mahasiswa lokal yang mereka sudah tahu bahwa mata kuliah tersebut adalah mata kuliah yang berbahasa asing, inilah namanya emertion. Jadi setiap fakultas telah menyiapkan setidaknya satu matakuliah yang berbahasa inggris. Selain itu, sistem block pada mata kuliah juga digunakan. Mata kuliah A misalnya akan diselesaikan pada beberapa minggu saja dengan team teaching. Selain itu, narasumber juga memberikan contoh RPS untuk kelas internasional.

Diskusi terkait dengan pembukaan internasional juga direspons positif oleh dosen prodi sosiologi, berbagai pertanyaan dan tanggapan dari peserta workshop menjadi masukan penting bagi Prodi Sosiologi untuk mendirikan kelas Internasional. (Napsiah)