Penanaman Mangrove; MBKM Sosiologi Lingkungan di Dusun Baros

Mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kegiatan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mata kuliah Green Sociology di kawasan Ekowisata Mangrove Baros. Kegiatan ini berlangsung selama satu semester dengan melakukan beberapa program kerja yang dibentuk oleh mahasiswa. Beberapa program kerja tersebut meliputi penanaman dan pembibitan mangrove, kunjungan ke pengrajin kayu kawasan mangrove, kegiatan bersih pantai, pembuatan dan penyebaran tempat sampah serta membuat papan edukasi mengenai penguraian sampah. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa MBKM UIN Sunan Kalijaga melainkan mengajak anak-anak dan pemuda pemudi sekitar untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Melalui kolaborasi antara mahasiswa dengan dengan pemuda setempat program ini memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Keterlibatan masyarakat setempat juga meningkatkan rasa kepemilikan, dan tanggung jawab mereka terhadap konservasi wilayah pesisir dan hutan bakau, sehingga memastikan bahwa hasil kegiatan ini berkelanjutan dalam jangka waktu yang Panjang.

Program kerja pertama yang dilakukan mahasiswa MBKM ialah melakukan penanaman dan pembibitan mangrove. Tak hanya melakukan penanaman secara mandiri mahasiswa juga membantu beberapa tamu yang datang di kawasan Ekowisata Mangrove Baros untuk melakukan penanaman mangrove. Tamu-tamu tersebut berasal dari beberapa universitas lain yang sedang melakukan kunjungan di kawasan Ekowisata Mangrove Baros. Mahasiswa bertugas untuk mempersiapkan bibit yang akan ditanam, kayu untuk membantu bibit dalam penanaman, tali rafia untuk mengikat bibit dengan kayu, serta membantu proses penanaman di pesisir pantai kawasan Baros. Tak hanya itu, mahasiswa juga melakukan penanaman secara mandiri dengan menanam 10 bibit mangrove. Penanaman ini bertujuan untuk melindungi pesisir pantai dari abrasi dan mengembalikan habitat dari hutan mangrove. Selanjutnya, mahasiswa juga melakukan kunjungan di pengrajin limbah kayu di kawasan Mangrove Baros. Kerajinan kayu ini merupakan inisiatif dari pemuda pemudi di Baros untuk memanfaatkan limbah kayu yang ada di pantai agar dapat bernilai ekonomis. Salah satu contoh hasil kerajinan tersebut adalah keranjang buah dan hiasan berbentuk pohon natal. Kerajinan-kerajinan tersebut nantinya akan dikirim ke luar negeri melalui CV yang sudah bekerja sama dengan pemuda pemudi sekitar. Kerajinan ini cukup berkembang hingga menerima pesanan sebanyak 400 lebih kerajinan. Beberapa kali kerajinan limbah kayu ini juga mengikuti pameran yang diadakan oleh Dinas Kabupaten Bantul.

Puncak kegiatan ini adalah mahasiswa melakukan kegiatan bersih pantai di sekitar Kawasan Mangrove Baros dengan mengajak anak-anak dan pemuda setempat untuk berpartisipasi. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 8 Juni 2024 yang didampingi oleh pengelola yaitu Wawan Widiya Ardi Susanto. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Sosiologi Lingkungan, Ambar Sari Dewi, Ph.D yang menggantikan almarhum Dr. Sulistyaningsih, M.Si.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa menggunakan beberapa trash bag mahasiswa membagi beberapa macam sampah seperti sampah plastik, dan sampah yang dapat di daur ulang (kayu, rotan dan bambu). Kegiatan ini dilakukan dengan harapan agar masyarakat dan pengunjung peduli terhadap lingkungan. Mahasiswa mengajak anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa cinta alam dan dapat menjaganya sedini mungkin. Tak hanya itu, mahasiswa juga membuat sebuah papan edukasi mengenai penguraian sampah. Papan edukasi ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai berapa lama jenis-jenis sampah akan terurai dan menginspirasi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kegiatan ini melibatkan anak-anak dan para pemuda untuk melakukan pengelompokan sampah dan pengecatan papan edukasi. Papan edukasi diletakkan ditempat yang strategis sehingga dapat terlihat oleh semua pengunjung. Hal ini bertujuan agar para pengunjung bertanggung jawab atas sampahnya masing-masing.

Untuk mendukung kegiatan diatas, mahasiswa menyediakan tempat sampah yang akan dilukis oleh mahasiswa, anak-anak, dan pemuda setempat. Ember yang digunakan untuk tempat sampah berasal dari ember bekas cat. Hal ini merupakan pemanfaatan dari barang bekas yang bisa digunakan kembali. Setelah melakukan pengecatan warna dasar, tempat sampah tersebut dijemur hingga cat mengering. Para pemuda dan anak-anak serta mahasiswa yang terlibat melukis tempat sampah berkreasi sesuai dengan imajinasi masing-masing menggunakan cat yang sudah disediakan. Setelah tahap finishing tempat sampah dan tempat sampah siap digunakan, selanjutnya yaitu penyebaran penempatan tempat sampah ke 3 titik di sekitar kawasan Baros. Diharapkan dengan disediakannya tempat sampah tersebut, pengunjung akan membuang sampah pada tempatnya sehingga area kawasan Baros tetap terjaga kelestariannya.