4th Panel Conference Jurnal Sosiologi Reflektif Berjalan Dengan Sukses

Sesi Diskusi
Rabu, 25 November 2020, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan 4th Panel Conference Jurnal Sosiologi Reflektif secara virtual melalui Zoom dan Youtube. Konferensi ini diselenggarakan selama dua hari dan bertema (from) Langgar (to) Cafe: Islam, Youth and Freedom of Religious Expressions in the Digital Era. Dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga, dosen Program Studi Sosiologi, panelis Jurnal Sosiologi Reflektif, serta para peserta lainnya.
Konferensi ini disambut baik oleh Dr. Mochamad Sodik, S.Sos, M.Si selaku Dekan FISHUM. Dr. Mochamad Sodik, S.Sos, M.Si menyampaikan bahwa kita masuk pada ruang-ruang akademik sekaligus politik, sehingga kita harus siap membangun pengetahuan dan keislaman yang moderat, sehingga kita harus terus menerus menggelorakan semangat kearifan dan kemajuan, agar Indonesia yang beragam ini selalu bersatu dalam perbedaan.
Dr. Phil. Sahiron, M.A selaku Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga juga memberikan sambutan sekaligus membuka Konferensi Jurnal Sosiologi Reflektif kali ini. Beliau menjelaskan bahwa salah satu kewajiban kita sebagai akademisi adalah melakukan riset. Dilakukan secara sebaik mungkin dan dipublikasikan di Jurnal Sosiologi Reflektif maupun jurnal lainnya. Riset dilakukan dengan bertujuan pengembangan ilmu dan dialektika keilmuan. Kita juga harus melakukan pengembangan masyarakat, mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik. Memberikan usulan strategis kepada pemerintah untuk mendukung pengembangan masyarakat. Kemudian, dilanjutkan penyampaian materi dari dua narasumber, yaitu Dr. Phil. Suratno, M.A (Dosen Universitas Paramadina) dan Prof. Alitemizel (Dosen Seljuk University, Turki).
Dr. Phil. Suratno M.A memberikan materi tentang radikalisme dan terorisme. Hubungan anak muda dan internet membuat anak muda rentan dengan radikalisasi online, seperti game online menjadi salah satu yang mempengaruhi anak muda, karena mereka yang paling dekat dengan teknologi. Salah satu cara untuk mengatasi radikalisasi online yaitu dengan mengisi ruang-ruang maya atau online dengan ide-ide yang moderat atau nasionalis, harapannya dapat meminimalisir radikalisasi itu sendiri. Selanjutnya materi dari Prof. Alitemizel yang menjelaskan bahwa kemanusiaan menjadi hal utama, ini juga terkait dengan prinsip hidup. Lebih lanjutnya beliau menjelaskan tentang Urban Sufisme yang berfokus pada pemikiran Jalaluddin Rumi.
Kemudian dilanjutkan penyampaian materi dari panelis Jurnal Sosiologi Reflektif. Berbagai tema dikelompokkan menjadi beberapa sesi panel dan dibahas secara menarik. Beberapa tema diantaranya yaitu “Ragam Makna dalam Ekspresi Keberagamaan Milenial”, “Ekspresi Kritik dalam Kehidupan Beragama di Ruang Sosial Media, Komedi, dan Gerakan Perempuan”, “Politik dan Agama: Membangun Harmoni dalam Ruang Konflik”, serta “Agama dalam Ruang Ekonomi dan Keluarga.” Para peserta sangat antusias dan aktif mengikuti konferensi, dilihat dari banyaknya peserta yang bergabung dan memberikan berbagai pertanyaan. Pada penutupan hari Kamis, 26 November 2020, konferensi Jurnal Sosiologi Reflektif diharapkan dapat memberi manfaat untuk semua dan lebih banyak lagi yang berpartisipasi pada konferensi selanjutnya.(Qorir)